Pembelajaran mengamalkan Al Qur’an dan Hadist
A. Tujuan
dan indikator pembelajaran mengamalkan Al Qur’an dan Hadist.
Sebagaimana telah diketahui bahwa Al
Qur’an dan Hadist adalah sumber hukum dan pedoman hidup utama ummat islam, maka
semestinya ummat islam wajib mempelajari dan mengkaji apa yang terkandung
didalam Al Qur’an dan Hadist tersebut.
Selain dipelajari dan dikaji, tentunya
perlu ada pengamalan dari apa yang dipelajari dan dikaji dari Al Qur’an dan
Hadist tersebut, sebab ilmu yang tidak diamalkan diibaratkan seperti pohon yang
tidak berbuah. Oleh karena itu, seorang guru selain menjadi pengajar juga harus
bisa menjadi pembimbing, motivator, serta teladan bagi murid-muridnya agar
supaya apa yang diajarkannya dapat diamalkan oleh murid-muridnya.
Tujuan dan rumusan indikator adalah
satu kesatuan dan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam hal proses
pembelajaran, sebab indikator akan sulit dirumuskan tujuan pembelajaran belum
ditetapkan.
Begitu pula halnya dengan pembelajaran
mengamalkan Al Qur’an dan Hadist untuk merumuskan indikatornya perlu ditetapkan
terlebih dahulu apa tujuan dari pembelajaran tersebut.
Banyak hal yang menjadi objek
pembahasan dalam pembelajaran Al Qur’an dan Hadist, misalnya mengenai larangan
berbuat syirik, berbuat baik keppada orang tua dan larangan mendurhakainya,
penanaman sikap jujur, dan lain-lain.
Berikut satu contoh berkaitan dengan
tujuan pembelajaran mengamalkan Al-Qur’an dan Hadist dengan topik tentang
perintah berbuat baik kepada orang tua :
1. Siswa dapat mengetahui
ayat dan hadist tentang perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
2. Siswa dapat memahami
isi kandungan ayat dan hadist tentang perintah berbuat baik kepada kedua orang
tua.
3. Siswa dapat
menjalankan perintah berbuat kepada kedua orang tua.
Dari ketiga tujuan diatas maka dapat dirumuskan indikator
pembelajarannya sebagai berikut :
1. Membacakan ayat dan
hadist tentang perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
2. Menjelaskan isi
kandungan ayat-ayat dan hadist tentang perintah berbuat baik kepada kedua orang
tua.
3. Memotivasi siswa untuk
melaksanakan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
Selain contoh diatas, tentunya, masih banyak contoh-contoh
lain yang tentunya tidak dapat kami paparkan satu persatu.
B. Desain
dan evaluasi pembelajaran mengamalkan Al Qur’an dan Hadist.
Dalam mendesain peroses pembelajaran
mengamalkan Al Qur’an dan Hadist yang tepat agar proses pembelajaran tersebut
bisa sukses dan berhasil, diperlukan keahlian, kecerdasan, dan kekereatifitasan
seorang guru dalam mendesainnya. Sebab jika seorang guru salah dalam mendesain
proses pembelajaran mengamalkan Al Qur’an dan Hadist maka apa yang ia ajarkan
hanya akan sia-sia karena tidak ada implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran mengamalkan Al
Qur’an dan Hadist tentunya metode yang paling dominan adalah metode praktek
misalnya praktek berbuat baik kepada kedua orang tua.
Selain praktek keteladanan dari guru
juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya karena murid akan meneladani
gurunya, jika guru bisa memberikan teladan dengan mengamalkan apa yang ia
ajarkan maka paling tidak murid akan mendapatkan referensi dan contoh teladan.
Begitu pula sebaliknya, jika gurunya sendiri tidak mengamalkan apa yang ia
ajarkan, maka jangan berharap murid akan mengamalkan apayang diajarkan gurunya
yang sering diistilahkan guru kencing berdiri murid kencing berlari.
Selain untuk dijadikan teladan, didalam
islam seorang guru atau siapapun wajib melaksanakan apa yang ia katakan karena
murka Allah SWT amat besar terhadap orang yang mengatakan sesuatu tapi tidak
dilakukan, hal tersebut berdasarkan firman didalam Al Qur’an Surah Ash Shaff
artinya :
· Wahai
orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu kerjakan.”(QS. Ash Shaff : 2-3).
Setelah desain selesai dan proses
pembelajaran telah berjalan, maka hal selanjutnya adalah evaluasi hasil
pembelajaran untuk dapat mengetahui apakah proses pembelajaran berhasil atau
gagal.
Dalam hal evaluasi hasil pembelajaran
mengamalkan Al Qur’an dan Hadist, seorang guru dapat menggunakan 2 metode yaitu
metode tes misalnya ujian praktek, dan metode nontes seperti observasi atau
pengamatan.
Untuk pembelajaran mengamalkan Al
Qur’an Hadist sebaiknya metode nontes harus lebih dominan daripada metode tes,
sebab dengan menggunakan metode nontes seperti observasi seorang guru dapat
mengamati dan menilai perilaku dan tingkah laku muridnya sehari-hari dan tidak
hanya terbatas pada saat proses pembelajaran.
Akan tetapi jika yang lebih dominan
adalah metode tes seperti menguji dengan cara praktek maka hasil evaluasipun
akan kurang maksimal dikarenakan murid telah bersiap-siap sedangkan persoalan
apakah murid tersebut mengamalkan apa yang diajarkan kepadanya diluar jam
sekolah atau dalam kehidupan sehari-harinya akan sulit dideteksi oleh gurunya,
oleh karena itulah alasan mengapa metode nontes sebaiknya lebih dominan
digunakan daripada metode tes.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian
singkat makalah yang telah kami susun ini, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut
1. Tujuan dan indikator pembelajaran Al
Qru’an dan Hadist adalah sesuatu yang sangat penting dan memiliki keterkaitan
yang cukup erat, sebab indikator tidak berguna jika tujuan tidak ada dan tujuan
akan sulit dicapai bila indikator tidak ada.
2. Untuk desain pembelajaran mengamalkan Al
Qur’an Hadist diperlukan keahlian, kecerdasan, kekereatiftasan, serta
keteladanan guru. Sedangkan untuk evaluasi sebaiknya metode nontes lebih
dominan daripada metode tes untuk mendeteksi apakah murid tersebut betul-betul
mengamalkan apa yang diajarkan kepadanya diamalkan dalam kehidupan
sehari-harinya.
B. Saran/Harapan.
Penulis sadar
penulis hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahaan, kekeliruan, dan
kekhilafan, maka jika didalam makalah yang telah kami susun ini di temukan
banyak kekurangan, kekeliruan, serta kesalahan kami dari kelompok IX memohon
maaf yang sebesar-besarnya serta mengharapkan bantuan, saran, dan kritiknya
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah saya ini.